This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 03 November 2015

HIPERTENSI

Penderita Hipertensi di Indonesia

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan penderita hipertensi Indonesia mencapai 31,7%.  Dari semua penderita hipertensi di Indonesia, hanya 25% saja yang terdiagnosis. Ini berarti 3 dari 4 orang yang mengidap tekanan darah tinggi, tidak tahu bahwa mereka mempunyai kondisi tersebut. Lebih bahayanya lagi, kurang dari 1% pengidap hipertensi mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darahnya. Hal ini membuat hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Jika dibiarkan saja, tekanan darah tinggi akan meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit lain seperti serangan jantung atau stroke. Gejala pada hipertensi baru akan muncul jika tekanan darah sangat tinggi.

 

Risiko Mengidap Hipertensi

Penyebab hipertensi masih belum bisa dipastikan pada lebih dari 90% kasus, Ketika usia bertambah, kemungkinan menderita tekanan darah tinggi akan semakin meningkat. Tidak diketahui dengan jelas, tapi risiko Anda akan meningkat jika Anda:
  • Berusia di atas 65 tahun
  • Makan banyak garam
  • Kelebihan berat badan
  • Memiliki keluarga dengan tekanan darah tinggi
  • Kurang makan buah dan sayuran
  • Kurang berolahraga
  • Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein)
  • Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras
Risiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dengan gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga bisa membantu diagnosisnya pada tahap awal. Semakin awal diagnosis hipertensi diketahui, semakin besar pula kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tanpa perlu mengonsumsi obat.

Mengukur tekanan darah

Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri (pembuluh darah besar) ketika dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi akan membebani arteri dan jantung Anda. Hal ini yang akan membuat pengidap hipertensi mengalami serangan jantung, stroke atau penyakit ginjal.
Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan:
  • Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluar
  • Tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung mengambil jeda sesaat I antara 2 detak jantung
Tekanan darah yang normal berada di bawah 130/80. Jika tekanan darah Anda adalah 145 per 95 atau 145/95mmHG, berarti tekanan sistolik Anda 145mmHg dan tekanan diastolik Anda 95mmHg. Anda diberi tahu memiliki tekanan darah tinggi (secara medis dikenal sebagai hipertensi) jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan tekanan darah Anda tetap mencapai 145/95mmHg atau lebih tinggi.

Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

Jika tekanan darah Anda tinggi, maka awasilah dengan ketat sampai bisa turun dan dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup, hal ini termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah tekanan darah tinggi:
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Mengurangi konsumsi garam dan kafein
  • Berhenti merokok
  • Berolahraga secara teratur
  • Menurunkan berat badan, jika diperlukan
  • Mengurangi konsumsi minuman keras
Tidak pernah terlalu awal untuk mulai mencegah hipertensi sebab pencegahan akan selalu lebih mudah dan murah dibandingkan pengobatan. Jika didiamkan terlalu lama, hipertensi bisa memicu terjadinya komplikasi penyakit lainnya.


By          : Dede Nopriadi sukarya
Email    :  dedesukarya12@gmail.com

Senin, 26 Oktober 2015

Perawatan HIV AIDS

Perawatan HIV AIDS


Image result for perawatan aids                            
Adakah obat untuk HIV?
Tidak. Tidak ada obat yang dapat sepenuhnya menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal terjadinya AIDS.

Jenis pengobatan dan perawatan apakah yang tersedia?
Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat-obatan antiretroviral.

Apakah obat anti retroviral itu?
Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.

Bagaimana cara kerja obat antiretroviral?
Dalam suatu sel yang terinfeksi, HIV mereplikasi diri, yang kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh yang masih sehat. Semakin banyak sel yang diinfeksi HIV, semakin besar dampak yang ditimbulkannya terhadap kekebalan tubuh (immunodeficiency). Obat-obatan antiretroviral memperlambat replikasi sel-sel, yang berarti memperlambat penyebaran virus dalam tubuh, dengan mengganggu proses replikasi dengan berbagai cara.
  • Penghambat Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI)
HIV memerlukan enzim yang disebut reverse transcriptase untuk mereplikasi diri. Jenis obat-obatan ini memperlambat kerja reverse transcriptase dengan cara mencegah proses pengembangbiakkan materi genetik virus tersebut.
  • Penghambat Non-Nucleoside Reverse Transcriptase (NNRTI)
Jenis obat-obatan ini juga mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim reverse transcriptase itu sendiri. Hal ini mencegah agar enzim ini tidak bekerja dan menghentikan produksi partikel virus baru dalam sel-sel yang terinfeksi.
  • Penghambat Protease (PI)
Protease merupakan enzim pencernaan yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk membentuk partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim dalam sel-sel yang terinfeksi, yang kemudian dapat menginfeksi sel yang lain. Penghambat protease mencegah pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat produksi partikel virus baru.
Obat-obatan lain yang dapat menghambat siklus virus pada tahapan yang lain (seperti masuknya virus dan fusi dengan sel yang belum terinfeksi) saat ini sedang diujikan dalam percobaan-percobaan klinis.

Apakah obat antiretroviral efektif?
Penggunaan ARV dalam kombinasi tiga atau lebih obat-obatan menunjukkan dapat menurunkan jumlah kematian dan penyakit yang terkait dengan AIDS secara dramatis. Walau bukan solusi penyembuhan, kombinasi terapi ARV dapat memperpanjang hidup orang penyandang HIV-positif, membuat mereka lebih sehat, dan hidup lebih produktif dengan mengurangi varaemia (jumlah HIV dalam darah) dan meningkatkan jumlah sel-sel CD4+ (sel-sel darah putih yang penting bagi sistem kekebalan tubuh).
Supaya pengobatan antiretroviral dapat efektif untuk waktu yang lama, jenis obat-obatan antiretroviral yang berbeda perlu dikombinasikan. Inilah yang disebut sebagai terapi kombinasi. Istilah ‘Highly Active Anti-Retroviral Therapy’ (HAART) digunakan untuk menyebut kombinasi dari tiga atau lebih obat anti HIV.
Bila hanya satu obat digunakan sendirian, diketahui bahwa dalam beberapa waktu, perubahan dalam virus menjadikannya mampu mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut. Obat tersebut akhirnya menjadi tidak efektif lagi dan virus mulai bereproduksi kembali dalam jumlah yang sama seperti sebelum dilakukan pengobatan. Bila dua atau lebih obat-obatan digunakan bersamaan, tingkat perkembangan resistensi dapat dikurangi secara substansial. Biasanya, kombinasi tersebut terdiri atas dua obat yang bekerja menghambat reverse transcriptase enzyme dan satu obat penghambat protease. Obat-obatan anti retroviral hendaknya hanya diminum di bawah pengawasan medis.

Mengapa ARV tidak siap tersedia?
Di negara-negara berkembang, hanya sekitar 5% dari mereka yang membutuhkan dapat memperoleh pengobatan antiretroviral, sementara di negera-negara berpendapatan tinggi akses tersebut hampir universal. Masalahnya adalah harga obat-obatan yang tinggi, infrastruktur perawatan kesehatan yang tidak memadai, dan kurangnya sumber pembiayaan, menghalangi penggunaan perawatan kombinasi ARV secara meluas di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sebanyak 12 obat-obatan ARV telah diikutsertakan dalam Daftar Obat-obatan Esensial WHO (WHO Essential Medicines List). Diikutsertakannya ARV dalam Daftar Obat-obatan Esensial WHO akan mendorong pemerintah di negara-negara dengan epidemi tinggi untuk lebih memperluas pendistribusian obat-obatan esensial tersebut kepada mereka yang memerlukannya. Sementara itu, meningkatnya komitmen ekonomi dan politik di tahun-tahun terakhir ini, yang distimulir oleh orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), masyarakat sipil dan mitra lainnya, telah membuka ruang bagi perluasan akses terhadap terapi HIV secara luar biasa.

Perawatan jenis apakah yang tersedia ketika akses ARV tidak tersedia?
Unsur-unsur perawatan lain dapat membantu mempertahankan kualitas hidup tinggi saat ARV tidak tersedia. Unsur-unsur ini meliputi nutrisi yang memadai, konseling, pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik, dan menjaga kesehatan pada umumnya.

Apakah PEP itu?
Perawatan Pencegahan Pasca Pajanan terdiri dari pengobatan, tes laboratorium dan konseling. Pengobatan PEP harus dimulai dalam hitungan jam dari saat kemungkinan pajanan HIV dan harus berlanjut selama sekitar empat minggu. Pengobatan PEP belum terbukti dapat mencegah penularan HIV. Kendatipun demikian, kajian-kajian penelitian menunjukkan bahwa bila pengobatan dapat dilaksanakan lebih cepat setelah kemungkinan pajanan HIV (idealnya dalam waktu dua jam dan tak lebih dari 72 jam setelah pajanan), pengobatan tersebut mungkin bermanfaat dalam mencegah infeksi HIV.

Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
email         : dedesukasrya12@gmail.com


Fraktur Tulang Paha


Fraktur tulang adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis.






Anatomi Fisiologi Fraktur
Persendian panggul merupakan bola dan mangkok sendi dengan acetabulum bagian dari femur, terdiri dari : kepala, leher, bagian terbesar dan kecil, trokhanter dan batang, bagian terjauh dari fraktur berakhir pada kedua kondilas. Kepala femur masuk acetabulum. Sendi panggul dikelilingi oleh kapsula fibrosa, ligamen dan otot. Suplai darah ke kepala femoral merupakan hal yang penting pada faktur hip. Suplai darah ke femur bervariasi menurut usia. Sumber utamanya arteri retikuler posterior, nutrisi dari pembuluh darah dari batang femur meluas menuju daerah tronkhanter dan bagian bawah dari leher femur.
Klasifikasi Fraktur
Ada 2 type dari fraktur femur, yaitu :
1.
fraktur Intrakapsuler; femur yang terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan kapsula.
• Melalui kepala femur (capital fraktur)
• Hanya di bawah kepala femur
• Melalui leher dari femur
2. fraktur Ekstrakapsuler;
• Terjadi di luar sendi dan kapsul, melalui trokhanter femur yang lebih besar/yang lebih kecil /pada daerah intertrokhanter.
• Terjadi di bagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari 2 inci di bawah trokhanter kecil.
Patofisiologi Fraktur
Penyebab Fraktur Adalah Trauma
Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa
yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu :
• Osteoporosis Imperfekta
• Osteoporosis
• Penyakit metabolik
Trauma
Dibagi menjadi dua, yaitu :
Trauma langsung, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi miring dimana daerah trokhanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (jalanan).
Trauma tak langsung, yaitu titik tumpuan benturan dan fraktur
berjauhan, misalnya jatuh terpeleset di kamar mandi pada orangtua.
Tanda Dan Gejala Fraktur
• Nyeri hebat di tempat fraktur
• Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah
• Rotasi luar dari kaki lebih pendek
• Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.
Penatalaksanaan Medik Fraktur
• X.Ray
• Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans
• Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.
• CCT kalau banyak kerusakan otot.
Traksi
Penyembuhan fraktur bertujuan mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka waktu sesingkat mungkin
Metode Pemasangan traksi:
Traksi Manual
Tujuan : Perbaikan dislokasi, Mengurangi fraktur, Pada keadaan Emergency.
Dilakukan dengan menarik bagian tubuh.
Traksi Mekanik
Ada dua macam, yaitu :
Traksi Kulit
Dipasang pada dasar sistem skeletal untuk struktur yang lain, misalnya:otot
. Traksi kulit terbatas
untuk 4 minggu dan beban < 5 kg.
Untuk anak-anak waktu beban tersebut mencukupi untuk dipakai sebagai fraksi definitif, bila tidak diteruskan dengan pemasangan gips.
Traksi Skeletal
Merupakan traksi definitif pada orang dewasa yang merupakan balanced traction. Dilakukan untuk menyempurnakan luka operasi dengan kawat metal atau penjepit melalui tulang/jaringan metal.
Kegunaan Pemasangan Traksi
Traksi yang dipasang pada leher, di tungkai, lengan atau panggul, kegunaannya :
• Mengurangi nyeri akibat spasme otot

• Memperbaiki dan mencegah deformitas
• Immobilisasi
• Difraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi).
• Mengencangkan pada perlekatannya.
Macam – Macam Traksi
Traksi Panggul
Disempurnakan dengan pemasangan sebuah ikat pinggang di atas untuk mengikat puncak iliaka.
Traksi Ekstension (Buck’s Extention)
Lebih sederhana dari traksi kulit dengan menekan lurus satu kaki ke dua kaki. Digunakan untuk immibilisasi tungkai lengan untuk waktu yang singkat atau untuk mengurangi spasme otot.
Traksi Russell’s
Traksi ini digunakan untuk frakstur batang femur. Kadang-kadang juga digunakan untuk terapi nyeri punggung bagian bawah. Traksi kulit untuk skeletal yang biasa digunakan.
Traksi ini dibuat sebuah bagian depan dan atas untuk menekan kaki dengan pemasangan vertikal pada lutut secara horisontal pada tibia atau fibula.
Traksi khusus untuk anak-anak
Penderita tidur terlentang 1-2 jam, di bawah tuberositas tibia dibor dengan steinman pen, dipasang staples pada steiman pen. Paha ditopang dengan thomas splint, sedang tungkai bawah ditopang atau Pearson attachment. Tarikan dipertahankan sampai 2 minggu atau lebih, sampai tulangnya membentuk callus yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat dilatih secara aktif.

Askep fraktur tulang
Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat keperawatan
a. Riwayat perjalanan penyakit
• Keluhan utama klien datang ke RS atau pelayanan kesehatan
• Apa penyebabnya, kapan terjadinya kecelakaan atau trauma
• Bagaimana dirasakan, adanya nyeri, panas, bengkak
• Perubahan bentuk, terbatasnya gerakan
• Kehilangan fungsi
• Apakah klien mempunyai riwayat penyakit osteoporosis

b. Riwayat pengobatan sebelumnya
• Apakan klien pernah mendapatkan pengobatan jenis kortikosteroid dalam jangka waktu lama
• Apakah klien pernah menggunakan obat-obat hormonal, terutama pada wanita
• Berapa lama klien mendapatkan pengobatan tersebut
• Kapan klien mendapatkan pengobatan terakhir
c. Proses pertolongan pertama yang dilakukan
• Pemasangan bidai sebelum memindahkan dan pertahankan gerakan diatas/di bawah tulang yang fraktur sebelum dipindahkan
• Tinggikan ekstremitas untuk mengurangi edema
2. Pemeriksaan fisik
a. Mengidentifikasi tipe fraktur
b. inspeksi
daerah mana yang terkena
– Deformitas yang nampak jelas
– Edema, ekimosis sekitar lokasi cedera
– Laserasi
– Perubahan warna kulit
– Kehilangan fungsi daerah yang cidera
c. Palpasi
• Bengkak, adanya nyeri dan penyebaran
• Krepitasi
• Nadi, dingin
• Observasi spasme otot sekitar daerah fraktur

Diagnosa Keperawatan pada Fraktur Femur
1. Resiko terjadinya syok s/d perdarahan yg banyak
2. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s/d perubahan fragmen tulang, luka pada jaringan lunak, pemasangan back slab, stress, dan cemas, Potensial infeksi sehubungan dengan luka terbuka.
3. Gangguan aktivitas sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler skeletal, nyeri, immobilisasi.
4. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosa, dan pengobatan sehubungan dengan kesalahan dalam penafsiran, tidak familier dengan sumber informasi.

Rencana Keperawatan
Diagnosa 1
Resiko terjadinya syok s/d perdarahan yg banyak
Intervensi
Indenpenden:
a)Observasi tanda-tanda vital.
b)Mengkaji sumber, lokasi, dan banyaknya per darahan
c)Memberikan posisi supinasi
d)Memberikan banyak cairan (minum)
Kolaborasi:
a)Pemberian cairan per infus
b)Pemberian obat koagulan sia (vit.K, Adona) dan penghentian perdarahan dgn fiksasi.
c)Pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht)
Rasional:
a)Untuk mengetahui tanda-tanda s
sedini mungkin
b)Untuk menentukan tindak an
c)Untuk mengurangi perdarahan dan mencegah kekurangan darah ke otak.
d)Untuk mencegah kekurangan cairan
(mengganti cairan yang hilang)
e)Pemberian cairan perinfus.
f)Membantu proses pembekuan darah dan untuk menghentikan perdarahan.
g)Untuk mengetahui kadar Hb, Ht apakah perlu transfusi atau tidak.
Diagnosa 2
Gangguan rasa nyaman:
Nyeri s/d perubahan fragmen tulang, luka pada jaringan lunak, pemasangan back slab, stress, dan cemas
Intervensi
Independen:
a) Mengkaji karakteristik nyeri : lokasi, durasi, intensitas nyeri dengan menggunakan skala nyeri (0-10)
b) Mempertahankan immobilisasi (back slab)
c) Berikan sokongan (support) pada ektremitas yang luka.
d) Menjelaskan seluruh prosedur di atas
Kolaborasi:
e) Pemberian obat-obatan analgesik

Rasional
a) Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga dapat menentukan jenis tindak annya.
b) Mencegah pergeseran tulang dan penekanan pada jaringan yang luka.
c) Peningkatan vena return, menurunkan edem, dan mengurangi nyeri.
d) Untuk mempersiapkan mental serta agar pasien berpartisipasi pada setiap tindakan yang akan dilakukan.
e) Mengurangi rasa nyeri
Diagnosa 3
Gangguan aktivitas sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler skeletal, nyeri, immobilisasi.
Independen:
a) Kaji tingkat immobilisasi yang disebabkan oleh edema dan persepsi pasien tentang immobilisasi tersebut.
b) Mendorong partisipasi dalam aktivitas rekreasi (menonton TV, membaca kora, dll ).
c) Menganjurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada yang cedera maupun yang tidak.
d) Membantu pasien dalam perawatan diri
e) Auskultasi bising usus, monitor kebiasa an eliminasi dan menganjurkan agar b.a.b. teratur.
f) Memberikan diet tinggi protein , vitamin , dan mineral.
Kolaborasi:
a) Konsul dengan bagian fisioterapi
Pasien akan membatasi gerak karena salah persepsi (persepsi tidak proposional)
b) Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memusatkan perhatian, meningkatkan perasaan mengontrol diri pasien dan membantu dalam mengurangi isolasi sosial.
c) Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot, mempertahankan mobilitas sendi, mencegah kontraktur / atropi dan reapsorbsi Ca yang tidak digunakan.
d) Meningkatkan kekuatan dan sirkulasi otot, meningkatkan pasien dalam mengontrol situasi, meningkatkan kemauan pasien untuk sembuh.
e) Bedrest, penggunaan analgetika dan perubahan diit dapat menyebabkan penurunan peristaltik usus dan konstipasi.
f) Mempercepat proses penyembuhan, mencegah penurunan BB, karena pada immobilisasi biasanya terjadi penurunan BB (20 – 30 lb).
Catatan : Untuk sudah dilakukan traksi.
Untuk menentukan program latihan.
Diagnosa 4
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosa, dan pengo- batan sehubungan dengan kesalahan dalam pe- nafsiran, tidak familier dengan sumber in- formasi. 
Independen:
a) Menjelaskan tentang kelainan yang muncul prognosa, dan harapan yang akan datang.
b) Memberikan dukungan cara-cara mobilisasi dan ambulasi sebagaimana yang dianjurkan oleh bagian fisioterapi.
c) Memilah-milah aktifitas yang bisa mandiri dan yang harus dibantu.
d) Mengidentifikasi pelayanan umum yang tersedia seperti team rehabilitasi, perawat keluarga (home care)
e) Mendiskusikan tentang perawatan lanjutan.
Rasional:
a) Pasien mengetahui kondisi saat ini dan hari depan sehingga pasien dapat menentukan pilihan.
b) Sebagian besar fraktur memerlukan penopang dan fiksasi selama proses penyembuhan sehingga keterlambatan penyembuhan disebabkan oleh penggunaan alat bantu yang kurang tepat.
c) Mengorganisasikan kegiatan yang diperlu kan dan siapa yang perlu menolongnya. (apakah fisioterapi, perawat atau keluarga).
d) Membantu meng- fasilitaskan perawatan mandiri memberi support untuk mandiri.
e) Penyembuhan fraktur tulang kemungkinan lama (kurang lebih 1 tahun) sehingga perlu disiapkan 
untuk perencanaan perawatan lanjutan dan pasien koopratif.


Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
email         : dedesukasrya12@gmail.com

Asma Anak

Menangani Asma pada Anak, LP

Asma anak  
 Penyebab dasar asma belum diketahui. Walau demikian banyak faktor yang diperkirakan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asma.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan timbulnya asma atau membuat asma pada anak menjadi makin parah, antara lain.





 Penyebab asma
  • Lahir dalam kondisi berat badan di bawah normal.
  • Lahir prematur.
  • Paparan asap rokok,termasuk saat masih dalam kandungan dan setelah dilahirkan.
  • Terdapat riwayat anggota keluarga yang mengidap asma,eksim, gatal-gatal, atau rhinitis.
  • Infeksi saluran pernapasan yang terjadi berulang-ulang dan bersifat parah seperti pneumonia.
  • Riwayat alergi yang pernah dialami seperti pada kulit atau eksim, dan alergi makanan.
  • Paparan polusi udara atau asap rokok saat masih di dalam kandungan dan setelah lahir.
  • Anak laki-laki lebih berisiko mengidap asma daripada anak perempuan.

Apa Sajakah Tanda-tanda Anak yang Mengidap Asma?

Gejala asma sudah dapat dikenali pada usia balita. Pada tiap anak di berbagai usia, gejalanya dapat sangat bervariasi. Sebagian anak dapat merasakan gejala ringan yang dirasakan hampir pada tiap hari. Gejala ini dapat memburuk ketika terpapar pemicu tertentu seperti udara dingin atau asap rokok. Sementara beberapa anak lain jarang merasakan gejala, namun dalam seketika bisa mengalami serangan yang berat.
Berikut ini adalah gejala-gejala asma yang umumnya dialami:
  • Batuk yang bersifat menetap/ tidak kunjung sembuh.
  • Kesulitan bernapas. Jika anak Anda masih bayi, Anda dapat mendeteksi kesulitan bernapas si kecil saat menyusui atau memberinya makan.
  • Mengi atau muncul bunyi saat bernapas.
  • Saat beraktivitas, anak tampak kurang bertenaga, mudah lemas, dan sering batuk.
  • Tarikan napas yang pendek dan cepat.
  • Retraksi atau dada bergerak naik turun ketika bernapas.
  • Si kecil sering merasakan sesak di dada. 
  • Bronkitis yang terjadi berulang kali dapat menjadi pertanda asma pada balita.
Pada beberapa anak dan situasi tertentu, gejala bisa menjadi makin parah, ditandai dengan hal-hal berikut ini:
  • Napas yang terengah-engah dan cepat membuat anak bicara dengan terbata-bata.
  • Anak terlihat tersengal-sengal saat menarik napas.
  • Perut mengempis ke bawah tulang rusuk karena sulitnya menarik napas.
  • Alat bantu pernapasan tidak mampu membantu meredakan kesulitan bernapas.
Jika ini terjadi, segera bawa anak Anda ke rumah sakit.

Bagaimana Menangani Asma pada Anak?

Asma dapat dikendalikan, tapi tidak dapat disembuhkan. Tujuan pengobatan asma pada anak-anak adalah agar anak tetap dapat hidup baik dan normal, meminimalisasi gejala dan kunjungan ke dokter, serta menemukan metode pengobatan yang tepat untuknya.
Dalam mendampingi anak yang mengidap asma, orang tua perlu melakukan beberapa hal berikut ini:
  • Kenali dan catat gejala yang dialami anak-anak. Ketahui juga seberapa buruk gejala asma memengaruhi aktivitas keseharian mereka.
  • Mendeteksi seberapa sering serangan asma kambuh.
  • Kenali faktor pemicu yang dapat menyebabkan gejala memburuk seperti: hawa dingin, bulu binatang, olahraga, asap rokok.
  • Ketahui apa yang perlu dilakukan ketika serangan asma terjadi.
  • Pahami berbagai macam jenis pengobatan asma dan cara kerja masing-masing obat.
  • Dengan bantuan dokter, menentukan pengobatan yang tepat untuk menangani asma anak.
  • Apakah pengobatan sudah berhasil menangani gejala yang timbul dan mengurangi frekuensi serangan asma.
  • Mengetahui efek samping masing-masing obat, sehingga anak tidak diberikan obat melebihi dosis.
  • Mengetahui seberapa baik paru-paru anak bekerja dengan alat tes peak flow meter.
  • Mengetahui gejala-gejala kondisi darurat terjadi dan kapan harus segera mengantar anak ke rumah sakit.
Pengobatan Asma
Obat pencegah asma jangka panjang
Kelompok obat-obatan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma dan mengurangi gejala yang ada.
  • Kortikosteroid hirup (inhaled corticosteroids). Kelompok obat-obatan ini adalah obat anti-peradangan yang paling umum untuk menangani asma dalam jangka panjang. Obat ini termasuk sebagai obat pencegah serangan asma. Antara lain: ciclesonide, fluticasone, budesonide, dan mometasone, beclomethasone, ciclesonide. Obat-obatan ini paling sering digunakan untuk menangani asma pada anak-anak dan balita.
  • Long-acting beta antagonist (LABA) atau pereda asma reaksi lambat. Obat ini berfungsi untuk membuka saluran pernapasan yang sempit dan mengurangi peradangan. Contoh LABA adalah salmerterol dan formoterol.
  • Inhaler kombinasi. Obat-obatan ini juga berfungsi mencegah serangan asma. Obat ini merupakan kombinasi kortikosteroid dan pereda asma reaksi lambat atau long-acting beta antagonist (LABA). Obat ini terdiri dari kombinasi fluticasone-salmeterol,mometasone-formoterol, dan budesonide-formoterol.
  • Pengubah leukotrin. Obat ini memblokir efek leukotrin yang merupakan senyawa imun sistem yang menyebabkan gejala asma. Kelompok obat ini biasanya ditambahkan ke dalam pengobatan dengan kortikosteroid hirup. Montelukast, zafirlukast, dan zileuton termasuk ke dalam kelompok obat ini. 
  • Theopylline dikonsumsi tiap hari untuk memudahkan pernapasan dengan melemaskan otot di sekitar saluran napas.
Obat pereda asma reaksi cepat
Obat-obatan ini biasa dikonsumsi hanya pada saat serangan asma mulai atau sedang kambuh. Biasa digunakan sebelum melakukan aktivitas olahraga jika aktivitas itu telah terbukti menjadi salah satu pemicu terjadinya serangan asma. Obat-obatan ini memang bereaksi cepat dalam meredakan gejala asma, namun tidak dapat menyembuhkannya. Jika asma anak Anda sering kambuh, mungkin dia perlu mengonsumsi obat-obatan pencegah asma jangka panjang.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat-obatan reaksi cepat:
  • Pereda asma reaksi cepat/short-acting beta agonists berpengaruh dalam hitungan menit dengan efek yang dirasakan hingga beberapa jam, meliputi salbutamol dan terbutalin.
  • Kortikosteroid oral dan infus bermanfaat meredakan peradangan saluran napas akibat serangan asma. Contoh obat ini adalah seperti prednisolon.
  • Ipratropium membuat pernapasan lebih ringan dengan cara merelaksasi saluran pernapasan.
Alat bantu
Selain obat-obatan yang dikonsumsi, terdapat alat-alat bantu yang biasanya digunakan untuk membantu memudahkan pernapasan anak. Perawatan ini umumnya diberikan 4 kali sehari dan dalam waktu 10-15 menit. Namun frekuensinya tergantung kepada anjuran dokter. Berikut ini adalah beberapa alat tersebut:
  • Masker wajah. Biasanya digunakan untuk anak di bawah usia empat tahun. Saat anak mengalami kesulitan bernapas, masker yang disambungkan pada spacer atau tabung semprot sebelum anak mulai menghirup obat asma.
  • Inhaler dengan dosis terukur. Inhaler seukuran genggaman tangan ini digunakan untuk menyemprotkan obat ke dalam mulut. Alat ini dapat digunakan pada anak-anak usia sekolah.
  • Nebulizer. Berfungsi untuk menyemprotkan obat dalam dosis tinggi ke paru-paru. Ini adalah alat yang paling sering digunakan untuk anak-anak dan dapat mengubah obat menjadi partikel kecil yang dihirup melalui masker wajah. Pada balita, alat ini digunakan dengan dosis yang lebih ringan.
  • Inhaler dengan bubuk kering. Bubuk yang dihirup ini lebih umum digunakan untuk anak-anak di atas usia empat tahun karena memerlukan teknik pernapasan yang dalam.

Pertanyaan-pertanyaan Seputar Asma pada Anak-anak

Apakah anak saya akan mengidap asma seumur hidup?
Sekitar 50 persen anak-anak yang mengidap asma akan terus mengalaminya hingga dewasa.
Perlukah mengomunikasikan asma anak kita kepada pihak sekolah?
Sangat penting untuk memastikan bahwa guru maupun orang-orang dewasa di sekitarnya (seperti pengasuh di rumah) untuk memahami kondisi si kecil, serta apa yang harus dilakukan jika dia tiba-tiba terserang asma di sekolah.
Apakah anak saya dapat berolahraga dengan normal?
Pada dasarnya, olahraga berfungsi mengurangi gejala asma dan memperkuat otot paru. Namun pelaksanaannya harus didahului oleh pengawasan dokter. Menyemprotkan obat dengan inhaler dapat membantu mengurangi risiko terjadinya serangan asma.
Amankah memelihara hewan piaraan di rumah?
Bulu hewan piaraan seperti kucing, anjing, dan burung merupakan salah satu pemicu utama alergi yang dapat menyebabkan asma. Tanyakan kepada dokter jika Anda tetap ingin memelihara hewan di rumah.


Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
email         : dedesukasrya12@gmail.com

Perawatan Luka Bakar

  1. Ketahui apakah luka Anda termasuk luka bakar derajat satu. Luka bakar derajat satu adalah jenis luka bakar yang paling lazim, dan disebabkan oleh terkena air atau uap panas ringan, kontak singkat dengan benda panas, dan matahari. Kerusakan yang terjadi hanya terjadi di bagian permukaan terluar kulit. Luka bakar ini kemungkinan akan tampak kemerahan, sedikit membengkak, dan mungkin hanya sedikit terasa sakit. Beri perawatan luka bakar derajat satu di rumah, karena biasanya perawatan medis tidak diperlukan. Bagian terluar kulit memiliki kemampuan untuk memulihkan diri sendiri dengan sedikit perawatan dan waktu.
    • Luka bakar derajat satu digolongkan sebagai "luka bakar minor" dan harus mendapatkan perawatan yang sesuai. Kadang-kadang Anda mungkin mengalami luka bakar derajat satu yang luas—seperti luka terbakar sinar matahari di seluruh tubuh—tetapi, luka seperti ini pun tidak memerlukan pertolongan medis.
  2. Treat a Burn Step 2
      Ketahui apakah luka Anda termasuk luka bakar derajat dua. Kulit Anda mungkin juga akan tampak pecah-pecah dan menggelembung, selain itu, rasa sakit yang Anda rasakan akan lebih kuat. Luka bakar derajat dua disebabkan oleh kontak dengan benda yang sangat panas (air mendidih misalnya), atau kontak berkepanjangan dengan sinar matahari. Terkecuali jika luka bakar derajat dua Anda terdapat pada tangan, kaki, selangkangan, atau wajah, rawatlah luka itu sebagai luka bakar minor. Jika kulit Anda melepuh, jangan pecahkan gelembungnya. Jika gelembung pada kulit yang melepuh pecah, jagalah agar tetap bersih dengan membilasnya dengan air dan mengoleskan salep antibakteri. Anda juga bisa melindungi kulit dengan plester atau perban lainnya. Perban ini harus diganti setiap hari.
    • Luka bakar derajat dua meliputi dua lapisan kulit. Jika ukuran luka bakar derajat dua Anda lebih lebar daripada 7,5 cm, berada di tangan, kaki, sendi, atau kemaluan Anda, atau tidak sembuh dalam beberapa minggu, maka Anda harus segera menghubungi dokter untuk mencari pertolongan medis.
  3. Treat a Burn Step 3
    Periksa luka bakar derajat tiga. Luka bakar derajat tiga adalah luka yang paling serius dan membutuhkan pertolongan medis segera. Luka ini terjadi saat kulit terpapar benda panas hingga menembus ketiga lapisannya, bahkan terkadang menyebabkan kerusakan otot, lemak, dan tulang. Pada luka bakar derajat tiga, kulit terlihat meliut dan berwarna putih atau hitam. Rasa sakit yang dirasakan bisa beragam bergantung pada tingkat kerusakan saraf di lapisan kulit (reseptor nyeri). Luka bakar ini bisa tampak "basah" akibat hancurnya dinding sel dan keluarnya cairan protein.
    • Luka bakar derajat tiga selalu digolongkan sebagai luka bakar mayor dan membutuhkan perawatan dokter sesegera mungkin.
  4. Treat a Burn Step 4
    Periksa luka bakar suhu rendah. Luka "bakar" ini adalah luka yang terjadi saat kulit Anda terpapar suhu yang sangat rendah, seperti salju atau es, dalam waktu lama. Kulit yang terluka akan berwarna merah terang, putih, atau hitam, dan terasa seperti terbakar seperti saat dihangatkan kembali. Luka "bakar" suhu rendah masih digolongkan sebagai luka bakar karena merusak lapisan jaringan kulit.
    • Dalam sebagian besar kasus luka bakar suhu rendah membutuhkan perawatan selayaknya luka bakar mayor. Carilah pertolongan medis untuk merawatnya.
    • Hangatkan kembali kulit dengan air bersuhu 37°C hingga 39°C segera setelah terpapar pada suhu dingin.
  5. Treat a Burn Step 5
    Periksa luka bakar kimiawi. Luka bakar ini disebabkan oleh kontak kulit dengan bahan kimia berbahaya. Luka bakar kimiawi yang akan tampak sebagai bercak kemerahan, ruam, kulit yang melepuh, dan luka terbuka pada kulit. Langkah pertama Anda adalah menentukan penyebabnya dan menghubungi bantuan medis segera.
    • Segera hubungi unit gawat darurat segera jika Anda yakin telah mengalami luka bakar kimiawi. Perawatan harus diberikan untuk menetralkan dan menghentikan penyebaran bahan kimia penyebabnya.
    • Aliri luka bakar kimiawi dengan banyak air, tetapi hindarilah penggunaan air jika luka bakar terkena kapur tohor, atau unsur logam (seperti natrium, magnesium, fosfor, litium, dll.) karena bahan-bahan tersebut dapat bereaksi dengan air dan menyebabkan luka semakin parah.
    Iklan
Metode 2 dari 4: Merawat Luka Bakar Minor

  1. Treat a Burn Step 6
    Alirkan air dingin ke atas luka. Segera setelah Anda bisa, alirkan air ke atas luka bakar. Hal ini akan mencegah kerusakan kulit Anda semakin luas. Letakkan bagian yang terbakar di bawah air mengalir selama 10-15 menit hingga rasa sakitnya mereda. Jangan gunakan air es karena bisa memperparah kerusakan di sekitar luka bakar.
    • Perubahan suhu panas ekstrem ke suhu dingin ekstrem secara tiba-tiba hanya akan menghambat proses penyembuhan.
  2. Treat a Burn Step 7
    Segera lepaskan pakaian atau perhiasan ketat. Segera setelah Anda bisa, atau selama mengalirkan air ke atas luka, lepaskan benda apa pun yang menghalangi kulit di sekitar luka bakar. Jika Anda ragu-ragu, lepaskanlah. Hal ini akan membantu memperlancar aliran darah menuju luka dan mulai menyembuhkannya. Melepaskan pakaian atau perhiasan yang ketat juga bisa mencegah kerusakan kulit semakin parah.
  3. Treat a Burn Step 8
    Beri kompres dingin. Jika tidak ada air dingin di sekitar Anda, gunakanlah kompres dingin atau es yang dibungkus dengan handuk. Letakkanlah di atas luka Anda. Kompres bagian yang sakit selama 10-15 menit, beri jeda 30 menit, kemudian kompres kembali selama 10-15 menit.
    • Jangan pernah mengompres dengan es secara langsung ke bagian luka, karena hal ini akan merusak lapisan kulit. Beri handuk sebagai pembatas antara kulit dengan es.
  4. Treat a Burn Step 9
    Minum pereda rasa sakit. Obat pereda rasa sakit yang dapat dibeli tanpa resep seperti ibuprofen, parasetamol, aspirin, atau naproxen bisa membantu jika gejala luka bakar cukup mengganggu Anda. Jika rasa sakit tidak berkurang setelah beberapa jam, minumlah satu dosis obat lagi. Jangan gunakan aspirin untuk anak-anak, atau jika Anda baru saja sembuh dari flu atau cacar air.
    • Ikuti petunjuk penggunaan khusus dalam kemasan. Petunjuk ini akan berbeda-beda bergantung pada obat yang Anda pilih.
  5. Treat a Burn Step 10
    Bersihkan luka. Setelah mencuci tangan Anda, gunakanlah sabun dan air untuk membersihkan luka dan mencegah infeksi. Oleskan antibiotik seperti Neosporin saat Anda selesai membersihkan luka bakar. Aloe vera juga bisa digunakan untuk menenangkan kulit Anda. Cari aloe vera yang mengandung beberapa bahan tambahan. Antibiotik dan aloe vera juga bisa mencegah perban Anda merekat dengan luka. 
    • Jangan memecahkan gelembung kulit saat Anda membersihkannya, karena gelembung ini sebenarnya melindungi kulit Anda dari infeksi. Jagalah agar gelembung kulit ini tidak pecah dan mengeluarkan cairannya, karena tubuh Anda mampu mengatasi gelembung kecil dengan sendirinya. Salep antibiotik tidak diperlukan jika gelembung kulit Anda belum pecah. Tetapi jika gelembung ini pecah dan luka Anda terbuka, gunakanlah antibiotik untuk mencegah infeksi.
  6. Treat a Burn Step 11
    Balut luka dengan kain kasa. Anda mungkin tidak perlu menggunakan perban pada luka derajat satu, gelembung kulit yang belum pecah, atau kulit yang tidak terbuka. Tetapi, luka bakar derajat dua yang kecil sekalipun perlu dibalut untuk melindunginya dari infeksi. Balut luka dengan kain kasa perlahan-lahan dan rekatkan dengan selotip medis. Anda harus mengganti kain kasa setiap hari.
    • Jangan memasangkan kain kasa secara langsung ke luka mana pun. Luka terbuka harus selalu diberi lapisan krim atau salep sebelum dibalut dengan kasa. Jika tidak, saat kain kasa dilepaskan, lapisan kulit yang baru terbentuk akan ikut terkelupas.
    • Lepaskan kain kasa searah dengan arah pertumbuhan rambut. Jika kain kasa merekat dengan luka, gunakanlah air suam-suam kuku atau larutan salin untuk membantu melepaskannya. Buat larutan salin dengan menambahkan 1 sendok teh garam ke dalam satu galon air.
  7. Treat a Burn Step 12
    Hindari penggunaan obat rumahan seperti putih telur, mentega, dan teh. Internet selalu dipenuhi dengan beragam solusi "ajaib" untuk mengatasi luka bakar, padahal hanya ada sedikit penelitian ilmiah yang mendukung manfaatnya.Banyak sumber yang tepercaya, seperti Palang Merah, yang menyatakan bahwa obat rumahan ini justru "memperparah" luka karena mengandung bakteri pemicu infeksi. 
    • Pelembap alami seperti aloe vera atau kedelai mungkin bermanfaat untuk meredakan kasus terbakar sinar matahari.
  8. Treat a Burn Step 13
    Waspadai terjadinya infeksi pada luka. Perhatikan luka untuk mengamati perubahan warna menjadi merah, cokelat, atau hitam. Juga pehatikan adanya perubahan warna lapisan lemak di bawah dan sekitar luka menjadi hijau. Luka yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi pertanda komplikasi, infeksi, atau luka bakar yang lebih serius. Beri tahu dokter jika Anda mengalami salah satu dari tanda berikut ini:
    • Rasa hangat
    • Nyeri
    • Luka bakar yang mengeras
    • Suhu tubuh lebih dari 39°C atau kurang dari 36,5°C (ini adalah tanda infeksi serius dalam tubuh dan harus mendapatkan perawatan medis segera).
  9. Treat a Burn Step 14
    Redakan rasa gatal dengan mengoleskan obat. Rasa gatal adalah keluhan umum di antara pasien pada awal masa pemulihan luka bakar minor. Obat topikal seperti aloe vera atau petroleum jell bisa menenangkan rasa tidak nyaman akibat gatal. Antihistamin oral juga bisa diminum untuk meredakan rasa gatal.
    Iklan

 Metode 3 dari 4: Merawat Luka Bakar Mayor
  1. Treat a Burn Step 15
    Segera hubungi unit gawat darurat. Luka bakar mayor tidak boleh dirawat di rumah, dan memerlukan bantuan profesional segera. Panggil ambulans, atau segera kunjungi ke dokter atau unit gawat darurat.
    • Jangan mencoba merawat luka bakar serius sendiri. Langkah dalam bagian ini hanyalah langkah pertolongan awal hingga pertolongan medis tiba.
  2. Treat a Burn Step 16
    Keluarkan korban dari sumber panas dengan hati-hati. Jika mungkin, berusahalah semampu Anda untuk mencegah luka bakar atau cedera meluas. Padamkan sumber panas, atau keluarkan korban dari dalamnya.
    • Jangan pernah menarik atau memindahkan korban menggunakan alat yang terbakar. Karena jika Anda melakukannya, kerusakan kulit korban bisa meluas dan kemungkinan juga membuat lukanya semakin terbuka. Hal ini bisa menyebabkan korban merasakan sakit yang luar biasa dan memicu shock.
  3. Treat a Burn Step 17
    Tutupi luka. Tempelkan handuk dingin yang lembap ke atas luka untuk melindunginya hingga bantuan tiba. Jangan gunakan es atau merendam bagian luka ke dalam air es. Hal ini bisa menyebabkan hipotermia atau semakin memperluas kerusakan di bagian tubuh yang sensitif.
  4. Treat a Burn Step 18
    Singkirkan bahan kimiawi yang merusak. Jika luka bakar Anda disebabkan oleh bahan kimia, bersihkan bagian yang luka dari sisa bahan kimia. Alirkan air dingin ke atas luka bakar atau berikan kompres dingin sementara Anda menunggu bantuan tiba. Jangan mencoba menggunakan obat rumahan apa pun pada luka bakar kimiawi.
  5. Treat a Burn Step 19
    Angkat bagian yang luka sehingga berada di atas jantung korban. Hanya lakukan langkah ini jika Anda bisa mengangkatnya tanpa memperparah luka. 
  6. Treat a Burn Step 20
    Cari pertolongan segera untuk mengatasi shock. Waspadai gejala shock: denyut nadi lemah atau cepat, tekanan darah rendah, kulit yang lembap dan dingin, disorientasi atau pingsan, mual, perilaku agresif. Jika Anda menemukan gejala shock yang disebabkan oleh luka bakar derajat tiga, segera cari bantuan medis. Hubungi ambulans untuk mengantar korban segera ke rumah sakit. Situasi ini bisa mengancam nyawa korban, selain juga berbahaya.
    • Luka bakar derajat tiga yang berat bisa menyebabkan shock karena tubuh kehilangan banyak cairan saat permukaan kulit yang luas terbakar. Tubuh tidak bisa berfungsi secara normal dengan jumlah cairan dan darah yang sangat rendah.
    Iklan

Metode 4 dari 4: Memahami Perawatan Rumah Sakit pada Luka Bakar

  1. Treat a Burn Step 21
    1
    Lepaskan pakaian dan perhiasan. Korban kebakaran mungkin akan segera dipindahkan dari rumah sakit ke unit luka bakar untuk perawatan lanjutan. Maka, lepaskanlah semua pakaian atau perhiasan yang masih melekat di tubuh korban jika bisa menghalangi tubuh yang mungkin membengkak.
    • Luka bakar mungkin menimbulkan pembengkakan hebat, sehingga tekanan pada bagian tubuh tertentu terlalu besar (menyebabkan sindrom compartment). Jika hal ini terjadi, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk menurunkan tekanan sekaligus membantu memperbaiki aliran darah dan fungsi sarafnya.
  2. Treat a Burn Step 22
    Periksa tanda vital tubuh dan berikan oksigen. Untuk semua luka bakar mayor, dokter mungkin akan memberikan intubasi oksigen 100%, yaitu sebuah tabung yang dimasukkan ke dalam kerongkongan. Tanda vital juga harus segera diawasi. Dengan begitu, kondisi terkini pasien bisa selalu diketahui, dan rencana perawatan dapat disesuaikan dengan kondisi tersebut.
  3. Treat a Burn Step 23
    3
    Berikan cairan kepada pasien. Hentikan keluarnya cairan dari tubuh pasien, dan ganti cairan tubuh yang hilang dengan cairan infus. Tentukan jenis dan jumlah cairan sesuai dengan luka bakar pasien. 
  4. Treat a Burn Step 24
    Berikan antibiotik dan obat pereda rasa sakit. Berikan obat pereda rasa sakit dan analgesik untuk mengurangi rasa sakit korban. Antibiotik juga merupakan obat yang penting bagi pasien.
    • Antibiotik diperlukan karena pertahanan utama tubuh melawan infeksi (kulit) telah rusak. Obat-obatan diperlukan untuk mencegah bakteri masuk dan menginfeksi luka.
  5. Treat a Burn Step 25
    Ubah diet pasien. Sarankan diet tinggi kalori, tinggi protein. Hal ini akan membantu mengganti energi dan protein yang penting untuk memperbaiki semua sel yang rusak akibat terbakar.



    Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
    email         : dedesukasrya12@gmail.com