Askep Jantung Koroner
Banyak di antara kita yang masih bingung atau kurang memahami perihal
penyakit yang satu ini. Padahal, jantung coroner adalah salah satu
penyakit paling mematikan di dunia yang telah merenggut jutaan nyawa.
Penyakit jantung coroner juga adalah salah satu yang paling banyak
ditemukan di antara sekian banyak penyakit berbahaya lain. Berikut
adalah askep jantung coroner yang berasal dari berbagai sumber sebagai
referensi untuk membantu Anda lebih memahami penyakit ini.
* Jantung koroner: Pengertian
Penyakit jantung koroner adalah suatu manifestasi khusus dan
arterosclerosis yang terjadi pada arteri koroner. Suatu plak terbentuk
pada percabangan arteri yang mengarah ke arterion kiri, arteri koronaria
kanan dan meski mungkin namun jarang terjadi pada arteri sirkomflex.
Askep jantung koroner yang diterbitkan para ahli, darah yang mengarah ke
distal dapat mengalami obstruksi, baik itu secara permanen maupun
sementara, yang tidak lain disebabkan oleh terakumulasinya plaque.
Penyempitan atau penyumbatan yang terjadi, sering kali disertai rasa
nyeri.
Askep jantung koroner menemukan bahwa ada beberapa penyebab
terjadinya penyakit jantung koroner, salah satunya adalah kebiasaan
memakan makanan berlemak jenuh tinggi. Agar lemak yang masuk ke dalam
tubuh mudah diserap atau masuk ke dalam peredaran darah dan diserap
tubuh, maka bentuknya harus diubah menjadi gliserol oleh enzim lipase.
Sisa lemak kemudian disimpan di metabolisme dan hati pembentuk asam
empedu yang akan mencerna lemak, yang berarti akan semakin meningkat
pula jumlah KOLESTEROL dalam darah. Askep jantung koroner menyebut bahwa terjadinya penumpukan menyebabkan penebalan pembuluh nadi koroner.
* Jantung koroner: Penyebab
Askep jantung koroner menyebut bahwa beberapa factor resiko yang
berkaitan langsung dengan penyakit jantung koroner dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. sifat pribadi arterogenik
Askep jantung koroner menjelaskan bahwa sifat ini mencakup tekanan
darah, lipid darah serat diabetes mellitus. Faktor – factor tersebut
berperan besar dalam menentukan kecepatan artero-genensis.
2. Kebiasaan hidup
Askep jantung koroner menyebut bahwa gaya hidup yang mempredisposisi
seseorang ke penyakit ini adalah diet yang terlalu kaya dengan lemak
jenuh, kolesterol, kalori, garam serta berkaitan dengan kelambanan fisik
dan penambahan berat tubuh yang tidak terkendali. Rokok serta
mengkonsumsi alcohol juga dapat secara langsung memicu seseorang menjadi
pengidap penyakit jantung koroner.
3. Beberapa resiko kecil
askep jantung koroner menyebut bahwa ada kecurigaan beberapa factor
menjadi penyebab penyakit jantung koroner, namun secara ilmiah belum
dapat dibuktikan atau factor penghubungnya masih abu – abu, semisal
kontrasepsi oral, umur, jenis kelamin serta kerentanan hospes.
Penderita jantung koroner mungkin merupakan salah satu penderita yang
harus banyak melakukan hal-hal tertentu dan menjaga pola makan mereka
dengan ketat agar penyakit yang mereka derita tidak kambuh dan
mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Umumnya para penderita
penyakit ini selalu disarankan untuk menjaga agar pembuluh darah pada
organ jantung tidak tertutup total. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
tersumbatnya pembuluh darah. Selain itu, mereka juga disarankan untuk
mengikuti gaya hidup sehat dengan mengontrol KADAR KOLESTEROL,
trigliserida, asam urat, tekanan darah, menghindari kegemukan, dan
mengontrol kadar gula darah. Lantas, apa saja hal-hal yang perlu
diperhatikan bagi mereka yang menderita jantung koroner?
Mengetahui Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
Ada beberapa faktor resiko yang perlu diketahui oleh mereka yang bermasalah dengan jantung koroner, yaitu :
* Yang pertama adalah kadar kolesterol yang tinggi. Adanya endapan
lemak pada dinding arteri koroner dapat menjadi penyebab penyakit ini.
Jadi, untuk mengurangi resiko ini, Anda disarankan untuk mengkonsumsi
makanan rendah kolesterol.
* Faktor kedua adalah tekanan darah tinggi. Tingginya tekanan darah
dapat menambah kerja jantung dan ini dapat mengakibatkan penebalan dan
jantung menjadi kaku.
* Faktor ketiga adalah trombosit. Sebenarnya, trombosit adalah
gumpalan darah pada pembuluh vena dan arteri. Jadi, bila trombosit
terjadi pada pembuluh arteri koroner maka dapat menyebabkan penyakit
jantung koroner karena dinding pembuluh darah menjadi tebal. Jadi,
hindarilah kebiasaan merokok untuk mengurangi resiko trombosit.
* Faktor keempat adalah kegemukan. Kegemukan atau obesitas dapat
menjadi pemicu tekanan darah tinggi dan penyakit diabetes. Selain itu,
kegemukan juga dapat memicu naiknya kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.
* Faktor kelima adalah diabetes, penuaan, dan faktor keturunan. Semua
faktor ini dapat memicu penderita jantung koroner semakin parah. Oleh
karena itu, penderita harus mengontrol kadar gula darah secara teratur
agar terhindar dari resiko penyakit jantung koroner.
Mengurangi Resiko Jantung Koroner
Sebenarnya, tidak ada pantangan yang mutlak dilakukan oleh mereka
yang terkena penyakit jantung koroner. Hanya saja, mereka perlu
mengontrol pola makan yang sehat untuk mendapatkan nutrisi penting yang
bermanfaat untuk mendukung kerja jantung seta mengurangi resiko
timbulnya keluhan yang mungkin muncul akibat pola hidup dan pola makan
yang tidak sehat. Walaupun begitu, perlu dilakukan pembatasan saat
mengkonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya mengkonsumsi makanan
rendah lemak, serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan kadar
kolesterol, trigliserida dan kadar gula menjadi naik. Selain itu,
kurangilah mengkonsumsi makanan yang asin, tidak merokok, menghindari
stres yang berkepanjangan, dan melakukan olahraga secara teratur agar
peredaran darah menjadi lancar. Dengan lancarnya peredaran darah, maka
kerja jantung pun akan semakin ringan dan ini sangat baik untuk
penderita jantung koroner.
Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
email : dedesukasrya12@gmail.com