This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 September 2015

Sariawan Dan Akibatnya


Sariawan Dan Akibatnya

Cekungan kecil di daerah mulut, yang biasanya meradang lalu memutih, biasa dikenal dengan nama sariawan. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari sekadar salah gosok gigi sampai gara-gara kurang vitamin.
Memang sariawan yang bisa sembuh sendiri tanpa diobati. Dalam kondisi normal, luka itu bisa sembuh dalam waktu maksimal dua minggu. Tapi jangan biarkan sariawan bertahan lama di mulut Anda karena efeknya bisa berbahaya. Dari hasil baca-baca di internet, ada loh kasus sariawan yang didiamkan selama enam bulan tanpa perawatan! Pada saat ia ke dokter, kondisi mulut sudah lumayan parah. Sisi lidah sudah mulai rusak sampai ke dasar mulut sehingga ditengarai sebagai kanker rongga mulut. Waduh, bahaya!
Sariawan yang tidak sembuh juga setelah lewat dua minggu harus dicurigai bersifat ganas. Jadi harus diperiksakan ke dokter. Apalagi jika titik lukanya makin meluas. Salah satu penyakit dengan indikasi ini ialah kanker rongga mulut. Menurut sejumlah artikel kesehatan gigi, beberapa gejala kanker rongga mulut ialah luka berupa bintik merah atau putih di dalam mulut atau bibir, plus pendarahan yang cenderung konsisten di rongga mulut. Penyakit ini hanya bisa didiagnosis jika si penderita menjalani biopsi. Penyakit kanker rongga mulut yang terdeteksi sejak dini masi memungkinkan terapi dan pengobatan yang sesuai agar tak merusak struktur organ rongga mulut.
Sariawan yang bertahan selama berbulan-bulan juga merupakan indikasi penyakit lebih serius seperti HIV/AIDS. Pada dasarnya, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini membuat tubuh mudah terinfeksi. Salah satu wujudnya ialah gangguan pada mulut seperti sariawan, sebab mulut tergolong rawan.  Jadi, sariawan memang tidak bisa dipandang enteng. Apalagi jika luka sariawan terus meradang, menimbulkan rasa nyeri dan perih yang berkepanjangan.
Demikianlah akibat yang ditimbulkan jika abai pada sariawan yang bercokol di mulut selama berbulan-bulan. Sebab sariawan merupakan tanda bahwa ada yang salah dalam tubuh kita. Telat menangani sariawan, bisa jadi telat mengobati penyakit lebih serius yang telah kita derita tanpa sadar.


Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
email         : dedesukasrya12@gmail.com

Askep Penyakit Jantung Koroner


Askep Penyakit Jantung Koroner (Pengertian dan Penyebab Jantung Koroner)

Askep Jantung Koroner
Banyak di antara kita yang masih bingung atau kurang memahami perihal penyakit yang satu ini. Padahal, jantung coroner adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia yang telah merenggut jutaan nyawa. Penyakit jantung coroner juga adalah salah satu yang paling banyak ditemukan di antara sekian banyak penyakit berbahaya lain. Berikut adalah askep jantung coroner yang berasal dari berbagai sumber sebagai referensi untuk membantu Anda lebih memahami penyakit ini.

* Jantung koroner: Pengertian
Penyakit jantung koroner adalah suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis yang terjadi pada arteri koroner. Suatu plak terbentuk pada percabangan arteri yang mengarah ke arterion kiri, arteri koronaria kanan dan meski mungkin namun jarang terjadi pada arteri sirkomflex. Askep jantung koroner yang diterbitkan para ahli, darah yang mengarah ke distal dapat mengalami obstruksi, baik itu secara permanen maupun sementara, yang tidak lain disebabkan oleh terakumulasinya plaque. Penyempitan atau penyumbatan yang terjadi, sering kali disertai rasa nyeri.
Askep jantung koroner menemukan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya penyakit jantung koroner, salah satunya adalah kebiasaan memakan makanan berlemak jenuh tinggi. Agar lemak yang masuk ke dalam tubuh mudah diserap atau masuk ke dalam peredaran darah dan diserap tubuh, maka bentuknya harus diubah menjadi gliserol oleh enzim lipase. Sisa lemak kemudian disimpan di metabolisme dan hati pembentuk asam empedu yang akan mencerna lemak, yang berarti akan semakin meningkat pula jumlah KOLESTEROL dalam darah. Askep jantung koroner menyebut bahwa terjadinya penumpukan menyebabkan penebalan pembuluh nadi koroner.

* Jantung koroner: Penyebab
Askep jantung koroner menyebut bahwa beberapa factor resiko yang berkaitan langsung dengan penyakit jantung koroner dapat digolongkan sebagai berikut:
1. sifat pribadi arterogenik
Askep jantung koroner menjelaskan bahwa sifat ini mencakup tekanan darah, lipid darah serat diabetes mellitus. Faktor – factor tersebut berperan besar dalam menentukan kecepatan artero-genensis.
2. Kebiasaan hidup
Askep jantung koroner menyebut bahwa gaya hidup yang mempredisposisi seseorang ke penyakit ini adalah diet yang terlalu kaya dengan lemak jenuh, kolesterol, kalori, garam serta berkaitan dengan kelambanan fisik dan penambahan berat tubuh yang tidak terkendali. Rokok serta mengkonsumsi alcohol juga dapat secara langsung memicu seseorang menjadi pengidap penyakit jantung koroner.
3. Beberapa resiko kecil
askep jantung koroner menyebut bahwa ada kecurigaan beberapa factor menjadi penyebab penyakit jantung koroner, namun secara ilmiah belum dapat dibuktikan atau factor penghubungnya masih abu – abu, semisal kontrasepsi oral, umur, jenis kelamin serta kerentanan hospes.

Penderita jantung koroner mungkin merupakan salah satu penderita yang harus banyak melakukan hal-hal tertentu dan menjaga pola makan mereka dengan ketat agar penyakit yang mereka derita tidak kambuh dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Umumnya para penderita penyakit ini selalu disarankan untuk menjaga agar pembuluh darah pada organ jantung tidak tertutup total. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Selain itu, mereka juga disarankan untuk mengikuti gaya hidup sehat dengan mengontrol KADAR KOLESTEROL, trigliserida, asam urat, tekanan darah, menghindari kegemukan, dan mengontrol kadar gula darah. Lantas, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang menderita jantung koroner?

Mengetahui Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner
Ada beberapa faktor resiko yang perlu diketahui oleh mereka yang bermasalah dengan jantung koroner, yaitu :
* Yang pertama adalah kadar kolesterol yang tinggi. Adanya endapan lemak pada dinding arteri koroner dapat menjadi penyebab penyakit ini. Jadi, untuk mengurangi resiko ini, Anda disarankan untuk mengkonsumsi makanan rendah kolesterol.
* Faktor kedua adalah tekanan darah tinggi. Tingginya tekanan darah dapat menambah kerja jantung dan ini dapat mengakibatkan penebalan dan jantung menjadi kaku.
* Faktor ketiga adalah trombosit. Sebenarnya, trombosit adalah gumpalan darah pada pembuluh vena dan arteri. Jadi, bila trombosit terjadi pada pembuluh arteri koroner maka dapat menyebabkan penyakit jantung koroner karena dinding pembuluh darah menjadi tebal. Jadi, hindarilah kebiasaan merokok untuk mengurangi resiko trombosit.
* Faktor keempat adalah kegemukan. Kegemukan atau obesitas dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi dan penyakit diabetes. Selain itu, kegemukan juga dapat memicu naiknya kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.
* Faktor kelima adalah diabetes, penuaan, dan faktor keturunan. Semua faktor ini dapat memicu penderita jantung koroner semakin parah. Oleh karena itu, penderita harus mengontrol kadar gula darah secara teratur agar terhindar dari resiko penyakit jantung koroner.

Mengurangi Resiko Jantung Koroner
Sebenarnya, tidak ada pantangan yang mutlak dilakukan oleh mereka yang terkena penyakit jantung koroner. Hanya saja, mereka perlu mengontrol pola makan yang sehat untuk mendapatkan nutrisi penting yang bermanfaat untuk mendukung kerja jantung seta mengurangi resiko timbulnya keluhan yang mungkin muncul akibat pola hidup dan pola makan yang tidak sehat. Walaupun begitu, perlu dilakukan pembatasan saat mengkonsumsi jenis makanan tertentu, misalnya mengkonsumsi makanan rendah lemak, serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan kadar kolesterol, trigliserida dan kadar gula menjadi naik. Selain itu, kurangilah mengkonsumsi makanan yang asin, tidak merokok, menghindari stres yang berkepanjangan, dan melakukan olahraga secara teratur agar peredaran darah menjadi lancar. Dengan lancarnya peredaran darah, maka kerja jantung pun akan semakin ringan dan ini sangat baik untuk penderita jantung koroner.


Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
email         : dedesukasrya12@gmail.com

TBC PADA ANAK

 TBC PADA ANAK
TBC pada anak bukanlah penyakit yang menular karena kuman hanya berkembang biak di kelenjar paru-paru jadi tidak terbuka. Hal itu tentu sangat berbeda dengan TBC pada orang dewasa yang bisa menular melalui kontak udara maupun badan dengan penderita.
Anak dengan kondisi gizi buruk atau memiliki sistem imunitas yang lemah sangat rentan untuk tertular kuman TBC. Untuk upaya pencegahan lebih dini agar anak tidak terinfeksi kuman TBC, maka disarankan kepada orang tua untuk memberi vaksin BCG pada anak, terutama setelah dilahirkan.
TBC pada anak bisa berbahaya kalau tidak ditanggulangi dengan benar, karena kuman yang masuk ke saluran napas dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti selaput otak, hati, ginjal, tulang. Namun, selama daya tahan tubuh anak dalam keadaan baik maka kuman TBC akan berdiam diri dan baru bereaksi ketika daya tahan anak menurun.
Penanganan terkini TBC pada anak dimulai dari diagnosis TBC pada anak. Namun sebenarnya sangat sulit untuk dapat mendiagnosa Tuberculosis yang menyerang anak-anak yang lebih kecil. Padahal diagnosis tepat TBC sangatlah penting untuk menemukan adanya Mycobacterium tuberculosis yang hidup dan aktif dalam tubuh anak yang diduga TBC. Caranya yang paling mudah adalah dengan melakukan tes dahak. Namun hal itu tidak bisa dilakukan dengan uji dahak, karena anak yang menderita TBC biasanya tidak mengalami batuk berdahak. Untuk itu dilakukan cara lain untuk mendiagnosis kuman TBC pada anak, yakni melalui gambaran klinis, foto rontgen dada dan uji tuberculin atau uji mantoux. Jika mengandalkan hasil foto rongent dada, maka tidak akan ditemukan diagnosa yang tepat karenanya perlu dilakukan uji tuberculin. Nah, jika hasil Uji Tuberkulin positif, maka hal tersebut menunjukkan adanya infeksi TB.
Untuk itu, biasanya dokter akan menerapkan penanganan terkini TBC pada anak, yakni mengharuskan anak yang terinfeksi TBC untuk menjalani pengobatan TBC menggunakan tiga macam obat, yaitu INH, Rifampicin dan Pirazinamide. Pemberian obat INH dan Rifampicin selama dua bulan, dan Pirazinamide selama empat bulan, sehingga minimal pemberian obat sama dengan orang dewasa, yaitu enam bulan.
Selain mengetahui tentang penanganan terkini TBC pada anak, masyarakat juga harus memahami bahwa Penyakit TBC merupakan penyakit infeksi yang artinya, pasti ada sumber penularnya. Jadi, apabila kita mendapati seorang anak menderita TB aktif, maka langkah efektif yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran TBC kepada anggota keluarga yang lain adalah dengan memeriksa seluruh anggota keluarga dan orang dewasa lain yang memiliki kontak dekat dengan si anak yang menderita TB aktif. Hal itu berguna untuk mencari sumber penularan TBC, dan jika sudah ketemu maka penderita harus segera diobati, agar rantai penularan dapat dihentikan sedini mungkin.


Posting by : Dede Nopriadi Sukarya
email         : dedesukasrya12@gmail.com